Tips Nyantai Saat Nyusun
Oleh: Tgk. Nauratul Islami, M. Pd*
Tips bahwa Tesis yang baik itu adalah tesis yang selesai, ucap Ustaz Mohd. Fajarul Falah, M.A, Ph.D. Hal lain yang harus diperhatikan dalam penulisan adalah mahasiswa harus tau potensi dan kemampuannya di bagian mana, sehingga lebih mudah dalam menyelesaikannya.
Kegelisahan yang dirasakan oleh sebagian mahasiswa di tingkat akhir adalah ketika memasuki tahap penulisan tugas akhir yang harus diselesaikan, agar memperoleh gelar sarjana
Penyelesaian tugas akhir ini terkadang menjadi sumber stres yang berujung pada kecemasan.
Selama proses penyusunan tugas akhir baik skripsi maupun tesis, hambatan sering kali ditemui oleh mahasiswa dengan berbagai faktor penyebabnya, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Dalam beberapa artikel disebutkan bahwa faktor internal meliputi kurangnya motivasi atau minat dalam diri mahasiswa dan kemampuan akademik yang rendah. Sedangkan faktor eksternalnya yaitu sulitnya materi atau judul tugas akhir yang dikerjakan, sulitnya pencarian literatur atau data, serta permasalahan dengan dosen pembimbing.
Hambatan-hambatan inilah yang dapat membuat mahasiswa memiliki beban pikiran berlebih, bahkan dapat dikatakan mahasiswa tersebut mengalami stres.
Melihat hal ini, saya berinisiatif untuk berbagi sedikit pengalaman penulisan tugas akhir selama lebih kurang dalam kurun waktu satu tahun ini. Mengilas balik pada tahun 2022, saat mengambil mata kuliah Metodologi Penulisan Tesis, di mana penulis harus menyelesaikan penulisan proposal sebagai tugas final mata kuliah ini.
Tesis yang baik itu tesis yang selesai ucap Ustaz Mohd. Fajarul Falah, M.A, Ph.D. Hal lain yang harus diperhatikan dalam penulisan tugas akhir adalah mahasiswa harus tau potensi dan kemampuannya di bagian mana, sehingga lebih mudah dalam menyelesaikannya.
Husnuzan kepada Allah dan Manfaatnya
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa husnu memiliki arti baik, sementara az-zhan berarti prasangka. Sehingga dari kedua kata tersebut, husnuzan dapat diartikan dengan berprasangka baik.
Sedangkan secara istilah, husnuzan adalah sikap serta cara pandang yang menyebabkan seseorang melihat sesuatu secara positif dan dibekali dengan hati yang bersih, serta tindakan yang sesuai dengan syariat.
Dari pengertian yang telah disebutkan di atas, kita dapat memahami bahwa jika kita umat muslim selalu husnuzan, maka insya Allah akan mendapatkan kehidupan yang lebih indah, damai, dan lebih bermakna.
Meskipun rasa lelah tak jarang dirasakan, bahkan pernah di titik ingin menyerah juga. Namun dengan senantiasa ber-husnuzan kepadaNya, tentunya dengan izin Allah semangat dan keinginan untuk berjuang hingga akhir akan selalu muncul.
Seyogyanya kita sebagai makhluk harus selalu melibatkan Allah dalam setiap hal. Sesulit dan sebesar apa pun permasalahan yang kita hadapi, Allah akan selalu menolong hamba yang meletakkan harap kepada-Nya.
Dengan kita selalu ber-husnuzan kepada Allah maka hal tersebut akan mendorong kita agar semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT yang mempunyai kekuasaan dan kehendak yang mutlak dan mempunyai kebijaksanaan, keadilan serta kasih sayang kepada makhluk-Nya.
Juga akan menciptakan kesadaran bagi kita sebagai makhluk, bahwa Allah adalah pemilik dan penetapan dari segala sesuatu yang ada di alam semesta ini dan tentunya dapat berjalan sesuai dengan aturan dan hukum Allah SWT. Sehingga akan mendatangkan ketenangan jiwa dan ketenteraman dalam hidup, sebab meyakini apa pun yang terjadi adalah semata-mata kehendak Allah SWT.
Dan setelah kita menyakini bahwa Allah lah yang menetapkan segala sesuatu dalam hidup ini, maka dengan sendirinya kita akan tergerak untuk menanamkan sikap tawakal pada diri manusia, karena menyadari bahwa manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, sedangkan untuk hasilnya langsung diserahkan kepada Allah SWT sebagai Zat yang menciptakan dan mengatur kehidupan manusia.
Meminta Doa Orang Tua
Sebagaimana yang sudah diketahui bagaimana dahsyatnya doa orang tua kepada anak-anaknya. Tidak ada hijab. Doa orang tua merupakan kunci kesuksesan bagi anak. Maka dari itu tetaplah meminta doa dan keridhaan orang tua kepada kita untuk setiap hal yang kita lakukan. Dikarenakan keridhaan Allah Swt tergantung pada keridhaan orang tua.
Jalin Komunikasi yang Baik dengan Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing tersebut bukanlah sekedar tanda tangan agar langsung bisa disidangkan, namun juga punya tanggungjawab untuk membimbing mahasiswa semaksimal mungkin. Sehingga komunikasi yang baik sangat diperlukan.
Jika komunikasi yang terjalin dengan dosen pembimbing sudah baik, maka sudah bisa dipastikan faktor eksternal penghambat selama proses penyusunan tugas akhir berkurang. Sehingga dapat mengurangi beban pikiran mahsiswa di tingkat akhir.
Serangkaian perjalanan hingga sudah berada di titik akhir tentunya tidak terlepas dari kontribusi berbagai pihak. Baik orang tua, guru, keluarga, dan teman-teman yang selalu setia memberikan dukungan dan doa, serta nasehat-nasehat yang dapat menguatkan penulis untuk terus melangkah maju.
Menyelesaikan tugas akhir bukanlah ajang perlombaan siapa tercepat. Jangan membandingkan proses kita dengan orang lain. Selesaikan apa yang sudah dimulai. Bagaimanapu rintangan dan tantangan yang dihadapi, tetaplah bersemangat.
Yakinlah, Allah akan selalu membantu hamba-hamba yang bersungguh-sungguh dan menaruh harap kepada-Nya. Segala sesuatu yang sudah Allah gariskan itulah yang terbaik. Tugas kita sebagai hamba adalah berikhitar dan berdoa. Semoga kita selalu dalam keridhaan, pertolongan, dan lindungan Allah. Aamiin ya rabbal alamiin.
* Dosen Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia