Kriminalitas dalam Keluarga
Akhir-akhir ini sering kali kita mendengar berita tentang pembunuhan, yang mana pembunuhan tersebut di lakukan oleh keluarga sendiri. Faktor utama yang menyebabkan adanya kriminalitas di dalam keluarga adalah kurangnya pendidikan, kurang komunikasi, kurangnya ekonomi dan lainya.
Biasanya orang yang melakukan tindakan kriminal disebabkan oleh pendidikan yang rendah, sehingga dia tidak berfikir dua kali untuk melakukan kejahatan dan tidak segan-segan melakukanya ke keluarganya sendiri.
Kriminalitas sosial yang ada di dalam keluarga adalah kasus sosial yang merusak, baik itu merusak anak maupun merusak hubungan yang seharusnnya menjadi tempat perlindungan dan dukungan.
Kriminalitas dalam keluarga juga dapat menciptakan lingkungan yang tidak aman, dimana anggota keluarga hidup selalu dengan ketakutan dan kesengsaraan.
Kriminalitas terjadi karena kurangnya perhatian orang tua terhadap anak, orang tua tidak memperhatikan perkembangan anak dan tidak perhatian kepada anak, hal ini memicu anak untuk berbuat kejahatan.
Seharusnya keluarga adalah sebagai sarana pendidikan pertama bagi anak dan sebagai orang tua, kita harus memiliki peran yang lebih signifikan dalam mengarahkan anak-anak mereka ke arah yang lebih baik.
Kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anak dapat mempengaruhi perilaku anak dan meningkatkan kemungkinan mereka menjadi korban atau pelaku kejahatan.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memiliki sikap saling menghormati dan memiliki pengetahuan yang memadai dalam menghadapi berbagai masalah yang muncul dalam rumah tangga.
Kriminalitas dalam keluarga tidak hanya menciptakan korban langsung dari tindakan kriminal tersebut, tetapi juga dapat menciptakan dampak emosional bagi seluruh anggota keluarga.
Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan kekerasan sering kali mengalami trauma yang berkelanjutan, yang dapat memengaruhi perkembangan emosional, sosial, dan psikologis mereka.
Tindakan kriminal ini sangat sulit diputuskan jika tindakan kriminal tersebut sudah berlangsung lama dan yang akan menjadi korban adalah generasi selanjutnyaa.
Kriminalitas dalam lingkungan keluarga bisa menjadi siklus kekerasan yang berulang, anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan kekerasan memiliki resiko lebih tinggi untuk menjadi pelaku kekerasan setelah dewasa. Oleh karena itu mari sama-sama kita meminimalisir kriminalitas yang ada di sekitar kita.
Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang terpengaruh dengan kekerasan dalam keluarga cenderung mengalami gangguan perkembangan, seperti sulit fokus di sekolah, sulit mendapat teman karena anak cenderung merasa semua orang itu jahat, bahkan dia merasa bahwa bisa jadi anak tersebut lah yang akan menjadi pelaku kejahatan.
Dengan demikian, kriminalitas dalam keluarga tidak hanya merusak individu yang langsung terlibat, tetapi juga merusak masa depan generasi mendatang dan menyebarkan efek negatif ke seluruh masyarakat.
Sering kali orang tua tidak sadar atas perlakuan mereka ke anak-anak mereka, orang tua biasanya selalu merasa apa yang di lakukanya dan apa yang di ucap nya semuanya benar bahkan tidak sega-segan orang tua mendidik anaknya dengan keras. Pertama-tama, penting untuk menyadari bahwa kriminalitas dalam keluarga seringkali memiliki akar yang kompleks.
Faktor-faktor seperti kemiskinan, kurangnya pendidikan, penyalahgunaan zat, dan gangguan mental dapat memainkan peran dalam mendorong anggota keluarga untuk terlibat dalam perilaku kriminal.
Salah satu langkah yang penting adalah meningkatkan akses terhadap pendidikan dan pelatihan keterampilan untuk semua anggota keluarga.
Pendidikan yang baik dapat membuka pintu kesempatan bagi anggota keluarga untuk memperoleh pekerjaan yang stabil dan mengurangi tekanan ekonomi yang mungkin mendorong mereka untuk terlibat dalam kejahatan.
Selanjutnya, perlu juga dilakukan upaya untuk memperkuat ikatan keluarga dan membangun lingkungan yang sehat dan aman di rumah.
Komunikasi terbuka dan dukungan emosional dari anggota keluarga lainnya dapat membantu mengurangi risiko isolasi dan kesepian yang dapat mendorong perilaku kriminal.
Selain itu, menciptakan aturan dan batasan yang jelas dalam rumah tangga dapat membantu menegakkan norma-norma perilaku yang positif.
Cara mencegah perlakuan kriminalitas dalam keluarga yang bisa dilakukan orang tua ke anak adalah dengan cara memberikan contoh yang baik terhadap anak, berlaku adil dan sabar. Dan juga orang tua harus memberikan pendidikan yang baik untuk anak, dengan pendidikan anak akan tau aturan dan dapat memahami bahwasanya prilaku kriminal itu tidak boleh dilakukan.
Kriminalitas dalam keluarga, bagaikan luka mendalam yang tersembunyi di balik pintu tertutup. Jauh dari sorotan publik, tragedi ini menggerogoti fondasi keharmonisan dan meninggalkan trauma bagi para korbannya.
Kejahatan ini tak hanya merenggut rasa aman, tapi juga menghancurkan kepercayaan dan mengikis rasa cinta dalam keluarga.
Kriminalitas dalam keluarga tak hanya terbatas pada kekerasan fisik. Ada berbagai bentuk kejahatan yang dapat terjadi di dalam lingkup keluarga, seperti:
1. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Termasuk kekerasan fisik, emosional, seksual, dan ekonomi yang dilakukan oleh pasangan, mantan pasangan, atau anggota keluarga lainnya.
2. Pelecehan Seksual Anak
Terjadi ketika seorang anak di bawah umur dipaksa atau dimanipulasi untuk melakukan aktivitas seksual dengan orang dewasa atau anak-anak lain.
3. Penelantaran Anak
Terjadi ketika orang tua atau pengasuh gagal memenuhi kebutuhan fisik, emosional, dan pendidikan anak.
4. Pencurian
Terjadi ketika anggota keluarga mencuri uang atau barang milik anggota keluarga lainnya.
5. Penipuan
Terjadi ketika anggota keluarga menipu anggota keluarga lainnya untuk keuntungan pribadi.
Dampak Kriminalitas bagi Keluarga
Dampak kriminalitas dalam keluarga tak hanya dirasakan oleh korban, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga.
Korban dapat mengalami trauma fisik, emosional, dan psikologis yang berkepanjangan. Kepercayaan dan rasa aman dalam keluarga hancur, dan trauma ini dapat memengaruhi kehidupan korban di masa depan.
Keluarga yang mengalami kriminalitas juga dapat mengalami stres, kecemasan, dan depresi. Keharmonisan keluarga terganggu, dan komunikasi antar anggota keluarga menjadi terhambat. Hal ini dapat berakibat pada disfungsi keluarga dan bahkan perceraian.
Upaya Pencegahan dan Penanganan
Mencegah kriminalitas dalam keluarga membutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1. Pendidikan dan Peningkatan Kesadaran
Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kriminalitas dalam keluarga dan bahayanya.
Edukasi tentang pola asuh yang sehat, hak-hak anak, dan membangun hubungan keluarga yang harmonis perlu dilakukan secara berkelanjutan.
2. Penguatan Layanan Pendukung
Perlu ada layanan pendukung yang mudah diakses bagi korban kriminalitas dalam keluarga, seperti layanan konseling, rehabilitasi, dan bantuan hukum.
3. Penegakan Hukum
Perlu ada penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kriminalitas dalam keluarga. Hal ini dapat memberikan efek jera dan melindungi korban dari bahaya yang lebih besar.
Kriminalitas dalam keluarga adalah tragedi yang harus dihentikan. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk mencegah dan menangani kejahatan ini. Dengan meningkatkan kesadaran, memperkuat layanan pendukung, dan menegakkan hukum, kita dapat membangun keluarga yang lebih aman dan harmonis. Mari bersama-sama ciptakan lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang, saling menghargai, dan bebas dari kekerasan.
• Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh