Media Sosial Dapat Mengurangi Stress
Oleh : Annisa Huwaina*
banyak sekali orang di sekitar kita mengalami permasalahan hidup. dan semua manusia yang ada di muka bumi ini tak luput dari permasalahan hidup. Flokman dan Lazarus dalam Sarafino (2006), menjelaskan secara umum bentuk coping behaviour dibedakan dalam dua klasifikasi yaitu problem focus coping dan emotional focus coping.
Salah satu yang akan dijelaskan definisinya adalah emotional focus coping merupakan bentuk coping yang di arahkan mengatur respon emotional terhadap situasi yang menekan.
Nah kebanyakan kaum remaja itu mengalami stress karna tekanan dari lingkungan maupun dari luar lingkungan. Tetapi pemikiran kaum remaja sekarang sudah sangat modern, mereka bisa mengalihkan stress mereka dengan menggunakan aplikasi yang ada di sosial media.
Media sosial secara umum diartikan sebagai platform komunikasi online sebagai sarana untuk berinteraksi dengan orang lain dan mengembangkan interaksi sosial.
Media sosial bagi remaja merupakan sarana berinteraksi dengan pengguna lain untuk membangun hubungan sosial dan berbagi informasi tentang aktivitas dan kebutuhan hidup.
Media sosial sekarang bisa memberikan reaksi positif pada diri individu khususnya pada remaja.
Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah.
Sosial media tidak hanya membuat kita tetap terhubung dengan orang-orang yang terlebih dahulu kita kenal di kehidupan nyata, tetapi juga bisa membuat kita terhubung dengan orang-orang baru.
Misalnya saja, orang-orang yang memiliki hobi, minat, ketertarikan, atau hal-hal lain yang sama dengan kita. Ini juga memungkinkan kita tetap terhubung dengan keluarga dan teman-teman di seluruh dunia.
Munculnya media sosial dapat membantu remaja memperoleh sumber informasi dan dukungan, serta kontak dengan orang lain dalam situasi stres.
Contohnya mereka melihat postingan vidio yang bisa menambah wawasan, atau ketika mereka memposting sebuah vidio dan mendapatkan like juga komen yg banyak akan memberikan reaksi tersendiri seperti memiliki perasaan senang, bahagia atau bangga karna sebuah vidio tersebut bisa bermanfaat bagi banyak orang dan banyak hal positif lainnya yang dapat mengalihkan setress.
Dapat membantu individu mendapatkan akses ke sumber informasi dan dukungan serta hubungan dengan orang lain saat menghadapi keadaan yang penuh tekanan.
Beberapa manfaat situs media sosial antara lain tetap berhubungan dengan teman dan keluarga.
Berhubungan kembali dengan kenalan yang telah lama hilang, membangun persahabatan dan, terkadang, hubungan romantis.
Mengambil bagian dalam kegiatan sipil dan politik, seperti petisi.
Mendapatkan dan berbagi informasi penting, seperti berita kesehatan atau informasi ilmiah.
Lalu bagaimana sih menggunakan sosial media tapi jiwa tetap sehat?
Nah berikut beberapa contoh-contohnya:
1. Batasi Waktu dan Tempat Saat Menggunakan Media Sosial
Menggunakan media sosial dapat memengaruhi cara Anda berinteraksi langsung dengan orang lain.
Dengan mematikan notifikasi media sosial atau mengaktifkan mode pesawat pada waktu tertentu setiap harinya, Anda dapat lebih menjaga hubungan dengan orang-orang di sekitar Anda.
Misalnya, jangan memeriksa jejaring sosial saat makan bersama keluarga dan teman, simpan ponsel saat bermain dengan anak, dan jangan melihat ke layar, tetapi tatap mata orang lain saat Anda sedang berbicara.
2. Media Sosial Bukan Pengganti Kehidupan Nyata
Kebutuhan dasar manusia akan rasa keterhubungan sebagai makhluk sosial hanya dapat dipenuhi oleh orang yang duduk berhubungan langsung dengan orang lain.
3. Gunakan Media Sosial untuk Mengajak Berbuat Kebaikan
Jika ingin tetap waras saat menggunakan media sosial, gunakan akun media sosial Anda sebagai alat berbagi yang baik. Jika memiliki pengetahuan mendalam tentang sesuatu, remaja dapat membagikannya di jejaring sosial.
Ketika remaja berhasil memberikan manfaat kepada orang lain, maka akan memiliki rasa kepuasan dan kebahagiaan dalam diri, yang tentu saja baik untuk kesehatan mental.
Berkat media sosial, remaja dapat tetap berhubungan dengan teman yang ditemui di luar negeri atau mengetahui tentang restoran terbaru dan terhebat di jalan. Yang diperlukan hanyalah permintaan pertemanan sederhana, retweet, atau suka.
Orang akan mencari hal hal yang menarik untuk menghilangkan stres serta tekanan tekanan yang mereka alami.
Dengan adanya sosial media stategi emotional focus coping baik mental maupun perilaku, untuk mengurangi, menguasai, dan meminimalisasi kejadian yang dipenuhi coping stres oleh banyak tekanan, salah satu cara dari banyak nya hal yang digunakan untuk coping yaitu bermain sosial media dan mencari hal hal yang positif.
* Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh