Peran Ibu dalam Keluarga: Mengapa Kehilangan Peran Ibu Berdampak Besar?
Source: Bing Image Creator |
Oleh: Yolanda Wulantari Br Ndraha*
Ibu adalah sosok yang memegang peran kunci dalam dinamika keluarga.
Sebagai sosok yang penuh kasih dan sayang, peran seorang ibu terdiri dari segala aspek kehidupan sehari-hari yang membentuk fondasi keluarga yang kuat, melalui pelajaran yang didapatkan seorang ibu ketika muda.
Oleh karena itu, hadirnya ibu dan kontribusinya tidak hanya mempengaruhi urusan fisik, tetapi juga aspek emosional, psikologis, dan spiritual.
Ibu adalah tempat madrasah utama yang mengajarkan di dalam keluarga tentang semua nilai, etika, dan pengetahuan untuk membentuk sebuah karakter yang baik.
Pentingnya Kehadiran Ibu dalam Perkembangan Jiwa Anak
Dalam proses perkembangannya, jika anak kurang mendapatkan bimbingan dan dukungan dari seorang ibu, seperti kasih sayang, perhatian, bimbingan dan sebagainya maka anak akan mengalami “Deviasi Mothering”.Deviasi mothering dengan berbagai macam dampaknya dalam pertumbuhan anak, dapat terjadi bukan hanya anak semata mata sekedar kehilangan figur ibu secara fisik (loss), namun pula dapat disebabkan tidak terdapatnya (lack) kedudukan ibu yang amat berarti dalam proses imitasi serta identifikasi anak terhadap ibunya.
Deviasi mothering pada anak umur dini jauh lebih besar pengaruhnya dari pada anak pada umur yang yang sudah menginjak masa remaja.
Kondisi ini menimbulkan ikatan kasih sayang antara ibu dan anak terputus. Kerap ditemukan pada anak-anak yang semacam ini suatu kendala atau gangguann yang dinamakan attachment disorder ataupun failure to thrive.
Pada masalah kejiwaan semacam ini umumnya anak telah menghadapi penyimpangan (distorsi). Pada awal masa pertumbuhan, anak membutuhkan stimulasi dini yang diberikan oleh ibu lewat panca indra, fungsi-fungsi mental emosional supaya anak terpacu serta tumbuh.
Namun, di zaman sekarang dengan banyaknya pernikahan dini yang tidak disertai dengan ilmu yang bagus membuat anak menjadi korban. Padahal, setiap anak akan melalui fase remaja yaitu masa peralihan dari masa kanak kanak ke masa dewasa.
Pada masa ini juga terjadi perubahan signifikan mulai dari perkembangan fisik, kognitif, dan psychososial, yang menuntut penyesuaian diri pada anak, dan hal ini tidak mudah.
Jika ibu tidak mendampingi masa penyesuaian diri pada anak maka dapat menimbulkan perilaku negatif pada anak, yang biasa di juluki dengan kenakalan remaja.
Kenakalan remaja biasanya terjadi oleh remaja yang gagal dalam proses perkembangannya, baik pada saat remaja maupun masa anak anak.
Dalam melewati fase ini remaja membutuhkan figure atau objek attachment yang mampu mendampinginya menyesuaikan diri untuk meninggalkan masa anak-anaknya dan belajar menjadi orang dewasa kelak, maka dari itu dibutuhkan peran seorang ibu untuk mendampingi tumbuh kembang anak.
Peran Ibu dalam Keluarga
Beberapa peran yang dimainkan oleh seorang ibu di dalam keluarga meliputi:
1. Manajer Keluarga
Seorang Ibu bertanggung jawab untuk mengelola semua hal dan menyelesaikan segala urusan keluarga, mulai dari perencanaan harian hingga jangka waktu keuangan.2. Pendidik
Ibu merupakan madrasah pertama bagi seorang anak, untuk mengajarkan nilai-nilai, etika, dan pengetahuan kepada anak-anak untuk membentuk karakter yang baik, itu merupakan tanggung jawab seorang ibu.3. Psikolog bagi Anak dan Keluarga
Ibu memahami dan memantau setiap perkembangan emosional serta perilaku anggota keluarganya, ibu juga memberikan dukungan, bimbingan, dan penyelesaian dari setiap masalah.4. Dokter bagi Keluarga
Ibu selalu siap merawat kesehatan anggota keluarga dengan penuh kasih sayang, dengan memberikan nutrisi, perawatan, dan perhatian terhadap setiap anggota keluarga saat dibutuhkan.5. Koki
Ibu adalah penata rasa di rumah, menyajikan makanan yang lezat dan sehat untuk keluarga, dan menciptakan momen bersama di meja makan.6. Seorang Pelindung
Ibu melindungi anggota keluarga baik secara fisik maupun emosional, memberikan dukungan dan perlindungan dalam setiap situasi.Dampak Kehilangan Peran Ibu
Kehilangan peran seorang ibu dalam keluarga dapat menyebabkan ketidakseimbangan, kekurangan kasih sayang, dan kehilangan arah dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi akibat hilangnya peran seorang ibu:Dampak pada Anak
1. Anak-anak yang tidak memiliki seorang ibu mungkin mengalami kesulitan dalam mengembangkan hubungan emosional yang sehat.2. Anak-anak mungkin merasa kehilangan kasih sayang dan perhatian yang biasanya diberikan oleh seorang ibu.
Mereka mungkin merasa kurang terlindungi dan kurang mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan.
Mereka mungkin merasa kurang terlindungi dan kurang mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan.
3. Hilangnya peran seorang ibu juga dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak-anak.
Dampak pada Keluarga
1. Hilangnya peran seorang ibu dapat mempengaruhi dinamika keluarga. Ibu biasanya bertanggung jawab dalam mengurus rumah tangga, mendidik anak-anak, dan memberikan perhatian emosional kepada anggota keluarga lainnya.2. Tanpa kehadiran seorang ibu, tugas-tugas ini mungkin harus ditangani oleh anggota keluarga lainnya atau bahkan diabaikan, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam keluarga.
Kesimpulan
Peran seorang ibu dalam keluarga adalah tiang yang kuat yang mendukung kelangsungan hidup keluarga. Kehilangan peran ibu dapat membawa dampak besar yang dirasakan oleh setiap anggota keluarga. Dengan memahami, menghargai, dan mendukung peran ibu, keluarga dapat membentuk hubungan yang kuat, harmonis, dan bahagia. Dengan demikian, penting untuk mengapresiasi dan memahami peran ibu dalam keluarga serta menjaga keseimbangan peran dan tanggung jawab di antara anggota keluarga. Kehadiran dan kontribusi seorang ibu membentuk landasan kuat bagi keluarga yang bahagia, harmonis, dan berdaya tahan yang baik.• Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh