Kita, Tidak Belajar Apa-apa dari Sejarah
Oleh: Arizul Suwar
Nongkrong dan ngopi di warkop mungkin dapat disebut rutinitas wajib bagiku. Paling tidak seminggu sekali.
Pernah suatu waktu, aku tak ingat persisnya kapan. Ngopi bersamaku seorang teman, sekaligus senior yang sering aku kagumi.
Ngobrol bersamanya selalu mengalir, bebas arah, layaknya GPS hilang sinyal.
Pembicaraan kami mirip lagu Wali. Timur ke Barat, Selatan ke Utara. Ngalor ngidul ke sana ke mari. Namanya juga obrolan tongkrongan kan.
Sampai tiba-tiba, setelah beberapa kali menyeruput kopi, dia menatap ke kejauhan, lalu berujar “Kita belajar sejarah untuk apa, sih?” tanyanya.
Sebelum aku sempat buka mulut, dia sudah melanjutkan sendiri. “Untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu, kan.”
Dia tersenyum tipis, seperti ada pahit yang tertinggal.
Aku hanya diam, sambil memasang wajah serius, biar kelihatan berwibawa.
"Lihatlah," lanjutnya. "Menurutku, yang kita pelajari dari sejarah, hanyalah bahwa kita tak pernah belajar apa-apa.”
Kalimat itu menggantung, berat, campur aduk tak karuan.
Aku terdiam, merenungi. Bagaimana maksudnya? Selidikku.
“Kita semua pernah melakukan kesalahan, dan kita tahu itu salah. Bahkan ada kalanya, kita berjanji untuk tak mengulanginya. Tapi entah bagaimana, waktu berlalu, dan kita kembali jatuh pada lubang yang sama. Kesalahan itu kembali menghampiri, seolah-olah kita terpanggil untuk mengulanginya.”
Mendengar itu, tiba-tiba saja aku teringat cerita tentang kerbau yang berkubang.
Mirip sih, seolah semua kesalahan itu adalah lumpur yang justru membuat kita nyaman.
Ada rasa yang tak bisa kugambarkan. "Kenapa ya, kita seperti kerbau yang tenang dalam kubangan?" pikirku.
Aku mulai berpikir, mungkin benar kata teman ini.
Mungkin sejarah tak mengajarkan apa pun selain bahwa kita semua ini makhluk yang selalu lupa.
Lupa pada luka, pada pelajaran, pada nasihat. Kadang, lupa itu adalah ketenangan. Tapi di saat yang sama, ia juga perangkap.
Aku duduk lebih tegak, menatap kopi yang mulai dingin, sambil bertanya dalam hati, apakah aku pun akan jatuh pada lubang yang sama lagi?