Menulis yang Mengalir, Menggugah, dan Menghibur



Seorang anak muda duduk di kafe yang hangat dan nyaman, asyik menggulir layar ponselnya sementara sebuah buku tebal tergeletak tak tersentuh di meja. Di dekatnya, seorang pemuda lain terlihat menikmati membaca komik dengan senyum di wajahnya. Latar belakang kafe dipenuhi rak buku, menciptakan suasana yang tenang dan santai.

Oleh: Abigail

Menulis bukan sekadar merangkai kata, tetapi juga membangun gagasan yang jelas dan mudah dipahami. Sebuah tulisan, baik artikel panjang maupun artikel pendek di blog, idealnya memiliki struktur yang kuat.

Pertama, tulisan harus menampilkan masalah yang hendak dikaji atau direfleksikan secara tegas. Misalnya, jika ingin menulis tentang menurunnya minat baca di kalangan anak muda, maka bukalah dengan fakta atau pertanyaan yang menggugah: "Di era TikTok ini, masihkah orang tertarik membaca buku tebal seperti Bumi Manusia ?" atau "Mengapa perpustakaan lebih sering kosong sementara kafe penuh sesak?"

Kedua, tujuan penulisan harus jelas, memberi arah bagi pembaca tentang apa yang ingin disampaikan. Jika tulisan bertujuan mengajak pembaca untuk kembali mencintai buku, sampaikan itu sejak awal. Misalnya:

"Artikel ini bukan untuk menyalahkan siapa pun yang lebih suka menonton video singkat daripada membaca novel klasik. Tapi, mari kita refleksikan—mungkinkah kita kehilangan sesuatu yang berharga ketika meninggalkan kebiasaan membaca?"

Atau jika ingin lebih lugas:

"Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa membaca buku bukan sekadar hobi kuno, tetapi bisa menjadi cara terbaik untuk memahami dunia dengan lebih dalam dan kritis."

Ketiga, tulisan perlu menyajikan pembahasan yang menawarkan jawaban atau perspektif baru terhadap masalah yang diangkat. Dalam kasus menurunnya minat baca, mungkin solusi yang bisa ditawarkan adalah membiasakan membaca dalam format ringan terlebih dahulu.

Misalnya:

1. Mulai dari artikel pendek
Jika membaca buku tebal terasa berat, cobalah membaca artikel pendek di blog atau media daring. Misalnya, membaca esai singkat di The Jakarta Post atau artikel ringan di blog favorit bisa menjadi awal yang baik.

2. Membaca cerita bersambung atau novel grafis
Tidak semua orang bisa langsung menikmati buku sastra klasik. Membaca cerita bersambung di platform digital seperti Webtoon atau Kisah di Medium bisa menjadi pintu masuk. Dari situ, minat membaca bisa berkembang ke novel dengan alur yang lebih panjang.

3. Gunakan audiobook atau e-book
Jika sulit meluangkan waktu untuk membaca, mendengarkan audiobook saat perjalanan atau membaca e-book di ponsel bisa menjadi alternatif. Banyak aplikasi seperti Google Play Books menyediakan bacaan yang bisa diakses dengan mudah.

Terakhir, bagian penutup sebaiknya memberikan highlight atas solusi atau gagasan yang ditawarkan, meninggalkan kesan mendalam bagi pembaca. Bisa dengan pernyataan reflektif seperti, "Mungkin kita tidak bisa memaksa semua orang membaca buku tebal, tapi setidaknya kita bisa mulai dengan satu halaman sehari."

Selain substansi yang kuat, aspek teknis juga penting agar tulisan nyaman dibaca. Kalimat yang pendek dan langsung pada inti membuat pembaca tidak cepat lelah. Misalnya, alih-alih menulis: "Banyak orang di zaman sekarang yang tampaknya lebih suka menghabiskan waktu dengan bermain media sosial dibandingkan membaca buku yang lebih berbobot," lebih baik ditulis: "Orang sekarang lebih sibuk scrolling daripada membaca buku."

Namun, tulisan yang baik tidak hanya informatif tetapi juga menghibur. Sentuhan humor segar bisa menjadi elemen penting agar pembaca betah. Contohnya, jika menulis tentang kebiasaan membaca, bisa diselipkan humor seperti: "Dulu, orang baca buku di bus, sekarang lebih sering baca chat yang isinya ‘kamu lagi di mana?’” Humor yang tepat dapat mencairkan suasana tanpa mengalihkan dari pesan utama. Tentunya, humor harus relevan, natural, dan tidak menyinggung pihak lain.

Menulis dengan struktur yang jelas, bahasa yang efisien, dan humor yang segar akan membuat tulisan lebih mengalir, menggugah, dan menghibur. Dengan begitu, pembaca tidak hanya memahami isi tulisan, tetapi juga menikmati proses membacanya.[]

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Artikel Relevan